Jahe |
LIBASS - Jahe termasuk kedalam 20 suplemen herba terlaris di Amerika Serikat. Sebagian besar industri farmasi di dunia mengklaim bahwa ekstrak jahe bermanfaat untuk mengatasi penyakit pencernaan karena jahe bersifat aromatic, merangsangbuang angina, dan menghanga tkan tubuh. Jahe merupakan salah satu kelompok bumbu yang banyak digunakan dalam makanan tradisional sejak berabad-abad yang lalu dan menjadi unsure pengobatan di Cina, India, danYunani.
Senyawa penting yang terkandung didalam antara lain, minyak asiiri (bisabolen, cineol, phellandren, citral, sitronelol, linalool, geranial, limonene, zingeberol, zingeberen, dancamphen), oleoresin (gingerol dan shogoal), fenol ( gingeroldanzingeron), enzimproteolitik (zingibain), vitamin B6, vitamin C, kalsium, magnesium, fosfor, kalium, dan asamlinoleat. Rasa dan aroma pedas pada jahe disebabkan oleh kandungan senyawa gingerol dan volatile.
Sebuah peneliti menyatakan bahwa jahe memiliki khasiat untuk mencegah penyakit dan membuang racun (profilaksis dan detoksifikasi). Bubuk jahe seberat satu gram dapat menghilangkan rasa mual termasuk mual pasca operasi. Dalam pengobatan tradisional Cina, jahe digunakan untuk meningkatkan aliran darah. Mekanisme yang terjadi adalah menstimulasi efek otot jantung dengan cara pengenceran darah kemudian merangsang sirkulasi darah keseluruh tubuh. Perbaikan sirkulasi darah akan meningkatkan aktivitas metabolic didalam sel sehingga menghilangkan kram dan ketegangan.
Sebuah penelitian di Jepang juga menyatakan bahwa senyawa yang terkandung dalam jahe mampu mengurangi tekanan darah dan meringankan kerja jantung. Jahe dapat mengurangi pembentukan prostaglandin penyebab radang dan menurunkan kemampuan pembekuan darah sehingga menghambat penggumpalan darah. Selain itu, jahe dapat mencegah peningkatan kadar kolesterol seiring dengan asupan kolesterol dalam diet. Jahe diketahui juga memiliki sifat antioksidan, anti-migrain, dan meningkatkan daya tahan tubuh. Bahkan, dr. Galen di Yunani menggunakan jahe untuk mengobati penyakit yang disebabkan oleh ketidak seimbangan dalam tubuh seperti masukangin.
Kerja Senyawa Aktif Jahe sebagai Antibiotik
Dalam sebuah penelitian menyatakan bahwa bawang putih yang dikombinasikan dengan jahe mampu membunuh bakteri penyebab infeksi paru (Klebsiella Pneumonia) pada tikus yang terinfeksi kuman, kandungan aliin dalam bawang putih dan gingerol dari jahe dapat membentuk kekuatan untuk melawan bakteri penyebab penyakit (patogen). Bakteri tersebut biasa ditemui dari rumah sakit dan penyebab infeksi paru-paru, saluran kemih, dan infeksi usus.
Pada penelitian in vivo menunjukan bahwa senyawa aktif 8-gingerol dan 10-gingerol didalam jahe mampu menghambat perbanyakan bakteri jahat didalam usus besar. Jenis bakteri yang dapat dineteralkan dengan jahe adalah bakteri pencerna karbohidrat yang melakukan fermentasi sehingga menyebabkan perut kembung. Senyawa aktif didalam jahe mampu menghambat pertumbuhan bakteri-bakteri jahat, seperti Escherichia coli, Proteus sp, Staphylococcus, Streptococcus, dan Salmonella typhii. Keempat bakteri tersebut bisa juga menyebabkan infeksi saluran pernapasan. Konsumsi rimpang jahe secara teratur mampu menghambat pertumbuhan bakteri jahat tersebut dan konsumsi rimpang jahe secara teratur juga mampu mencegah terjadinya infeksi saluran pernapasan.(TGD)
Posting Komentar