Home » » Tangan Kanan Adik Ratu Atut di Banten

Tangan Kanan Adik Ratu Atut di Banten

Written By Pojok Berita on Jumat, 25 Oktober 2013 | 21.57

Tubagus Chaeri Wardana
LIBASS - Tubagus Chaeri Wardana alias TB Wawan dikenal punya banyak operator lapangan. Para pengusaha yang pernah mencoba peruntungan ikut tender di Banten pasti pernah bersentuhan dengan operator lapangan Wawan.
Ada tiga nama tangan kanan TB Wawan sudah santer disebut, di antaranya Dadang Priatna, Yayah Rodiah, dan Muhamad Awaludin. Ketiganya dicegah ke luar negeri atas permintaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) karena diduga terlibat kasus dugaan korupsi Wawan.
Menurut Harri Zaini, Ketua Forum Peduli Banten, selain tiga nama itu masih ada operator lain. Mereka adalah pasangan suami istri Tita Rusdinar dan Wawan Gunawan, serta Ketua Dewan Pembina NasDem Serang Iyus Priatna. Tita adalah ketua Palang Merah Indonesia cabang Pandeglang, sementara suaminya adalah Ketua DPD Golkar Pandeglang. Sebelum loncat ke NasDem, Iyus aktif di Golkar dan juga Kadin Banten.
Sebagian operator Wawan berada di lingkaran keluarga Gubernur Banten Ratu Atut sejak lama. Tita dan Yayah, kata Harri, sudah ikut di lingkaran Wawan sejak ayahnya, Tubagus Chasan Shohib, masih berkuasa. Iyus juga termasuk orang lama. Iyus bisa masuk ke lingkaran klan Chasan karena ayahnya, mantan anggota DPR Mamat Rahayu, pentolan Golkar di Banten. "Mereka ini orang lama," kata Harri.
Iyus diketahui sebagai pemilik PT Kidemang Putra Prima. Perusahaan yang beralamat di Komplek Kidemang Blok F, Serang, ini menang tender pengadaan alat kesehatan RS Lebak dan Malingping senilai Rp 3 miliar. Iyus belum bisa dikonfirmasi terkait informasi ini.
Adapun Yayah diduga berperan sebagai "kasir" sejumlah perusahaan Wawan. Selain karyawan PT Bali Pacific, dia menyatakan Yayah sempat menjabat Direktur Utama PT Buana Wardana Utama, perusahaan yang dikendalikan Wawan.
Yayah juga tercatat sebagai Komisaris Utama PT Ciputra Mandiri Internusa. Dalam situs Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi, Chaeri tercatat sebagai pemegang saham mayoritas perusahaan itu. Perusahaan tersebut juga tercatat pernah menggarap proyek di Banten. Misalnya, proyek pelebaran jalan Ciruas-Petir-Sorok / batas Kabupaten Lebak senilai Rp 4,256 miliar. 
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. LIBASS Online - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger