Ratu Atut Chosiyah |
LIBASS - Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah diperiksa sebagai saksi kasus korupsi pengadaan alat kesehatan di lingkungan Pemerintah Provinsi Banten tahun 2010-2012. Ini merupakan pemeriksaan pertama Atut dalam kasus alat kesehatan.
Anggota Komisi IX DPR dari Partai Golkar, Poempida Hidayatullah mengatakan masalah yang merundung Atut dapat berdampak pada internal Golkar. "Implikasi negatif pasti ada pada Golkar. Apalagi menjelang pileg atau pilpres. Tapi itu risiko yang harus dihormati," terang Poempida di gedung DPR, Jakarta, Selasa (19/11/2013).
Meski ada implikasi negatif pada partai berlambang pohon beringin tersebut, Poempida berharap agar masyarakat tidak memberikan pandangan buruk sebelum vonis hakim.
"Sebelum terbukti kita sebagai insan taat hukum, kita hormati dan semua yang tersangka pun harus kita lakukan praduga tak bersalah. Sampai mereka terbukti atau divonis bersalah," ujarnya.
Selain itu, bila benar Atut terbukti korupsi, maka hal tersebut bukan menandakan Golkar berisi orang-orang yang korup. "Tingkah laku yang dilakukan individu nggak boleh dicap sebagai brand. Tidak ada partai dalam AD/ART-nya menyuruh korupsi," tegas Poempida.
Ketua KPK Abraham Samad sebelumnya menjelaskan KPK hingga kini terus mendalami kasus dugaan korupsi pengadaan alat kesehatan di lingkungan Pemerintah Provinsi Banten, tahun 2010-2012 dan membuka kemungkinan Atut jadi tersangka.
"Hari ini tentunya (Ratu Atut) diminta klarifikasinya terhadap beberapa temuan. Oleh karena itu, setiap orang yang diperiksa KPK wajib menyampaikan sesuatu hal yang diketahuinya, intinya itu," ujar Abraham.
Ratu Atut telah tiba di Gedung KPK tepat pukul 09.50 WIB. Ia datang mengenakan busana batik cokelat dan kerudung hitam dipadu dengan sepatu kets. "Saya datang untuk memberikan klarifikasi dan keterangan," katanya sesaat sebelum masuk.
Namun saat disinggung soal seberapa jauh dirinya tahu soal dugaan korupsi di Banten, Atut memilih tersenyum sambil masuk ke lobi Gedung KPK.
Posting Komentar