Mantan Mahkamah Konstitusi Mahfud MD |
LIBASS - Perseteruan mantan Mahkamah Konstitusi Mahfud MD dengan Jazuli Abdillah semakin memanas.
Termutakhir, Mahfud yang tengah berada di Jepang, Senin (27/1/2014), menegaskan mantan juru bicara pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Banten Halim-Irna Narulita itu sebagai orang kafir.
"Bagi saya, kafir adalah orang yang suka melanggar aturan, bukan beda agama. Orang kafir tidak menuruti aturan yang ada dan melakukan fitnah," kata Mahfud MD kepada Tribunnews.com, Senin.
Perseteruan keduanya, bermula ketika Jazuli mengumbar informasi kepada media massa tentang adanya pertemuan antara Mahfud MD dengan Ratu Atut Chosiyah. Pertemuan itu, berlangsung sehari menjelang sidang putusan MK terkait sengketa Pemilihan Kepala Daerah Banten tahun 2011.
Menurut Jazuli, persamuhan keduanya di Stadion Sepakbola Gelora Bung Karno, 21 November 2011 itu, berimbas pada keputusan MK yang menguatkan kemenangan pasangan Ratu Atut Chosiyah-Rano Karno sebagai pemenang Pilkada Banten. Dengan kata lain, Jazuli menuduh Mahfud MD kongkalikong dengan Ratu Atut.
"Itu tidak masuk akal. Kalau diputusan pada 22 November, mestinya lima hari sebelumnya keputusannya sudah dibundel, sudah beres. Masak mendadak katanya saya negosiasi, gak masuk akal itu," tukas Mahfud.
Selain itu, Mahfud menuturkan dirinya tak pernah melakukan pembicaran dengan Ratu Atut saat berada di stadion saat menonton satu laga sepak bola.
"Jarak saya dengan Atut saat itu sekitar 10 sampai 15 meter. Saya duduk bersama VVIP serta para pejabat lain, termasuk ada menteri dari Malaysia. Banyak orang di sana, sekitar 200 tamu VVIP dan saya jauh tak melihat, apalagi berbicara sama dia," bebernya.
Karenanya, Mahfud mempersilakan aparat penegak hukum untuk mengecek kebenaran klaimnya tersebut.
"Saya juga meminta Bareskrim Mabes Polri untuk memeriksa orang yang memfitnah saya. Kalau benar dia punya bukti, saya (bersedia) masuk penjara," tegasnya.
Posting Komentar